Mengenal pesa’an, kebaya Madura serta filosofinya

Pesa’an merupakan pakaian tradisional yang berasal dari Madura, Jawa Timur. Pesa’an terdiri dari atasan yang disebut kebaya Madura dan bawahan yang disebut sarong. Kebaya Madura biasanya berwarna terang seperti kuning, hijau, biru, atau merah dengan hiasan sulaman yang indah. Sedangkan sarong biasanya berwarna gelap seperti hitam, cokelat, atau biru tua.

Kebaya Madura memiliki filosofi yang dalam dalam setiap detailnya. Warna-warna cerah pada kebaya Madura melambangkan keceriaan dan kegembiraan. Sedangkan hiasan sulaman pada kebaya Madura melambangkan keindahan dan keanggunan. Sarong yang berwarna gelap melambangkan kekuatan dan ketegasan.

Pesa’an biasanya dipakai oleh wanita Madura pada acara-acara adat seperti pernikahan, khitanan, atau acara penting lainnya. Pakaian tradisional ini juga sering dipakai oleh para penari tradisional Madura saat menari di acara-acara seni dan budaya.

Selain itu, pesa’an juga memiliki keunikan dalam cara pemakaiannya. Wanita Madura biasanya mengikatkan ujung sarong ke depan sebagai tanda bahwa mereka belum menikah. Setelah menikah, ujung sarong diikatkan ke belakang sebagai tanda bahwa mereka sudah berkeluarga.

Pesa’an merupakan bagian penting dari identitas budaya Madura. Dengan mengenakan pesa’an, wanita Madura dapat memperlihatkan keanggunan, keindahan, dan kekuatan mereka. Pesan juga menjadi simbol kebersamaan dan persatuan dalam masyarakat Madura.

Dengan mengenal pesa’an, kebaya Madura, dan filosofinya, kita dapat lebih memahami dan menghargai kekayaan budaya Indonesia. Pesan bukan hanya sekadar pakaian tradisional, tetapi juga merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan dan dijaga keberadaannya. Semoga pesa’an tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Madura dan Indonesia pada umumnya.