APPBI bagi strategi untuk perajin batik bertahan saat daya beli turun

Asosiasi Pengusaha Pakaian Indonesia (APPBI) telah memberikan strategi kepada para perajin batik untuk bertahan saat daya beli masyarakat turun. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mendukung para pelaku usaha dalam menghadapi tantangan ekonomi yang sedang terjadi di Indonesia.

Menurut Ketua Umum APPBI, Adhi Lukman, perajin batik perlu mengadopsi strategi yang lebih inovatif dan kreatif dalam menghadapi situasi saat ini. Salah satu strategi yang disarankan adalah dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan produk batik mereka secara online. Dengan memanfaatkan platform digital, para perajin batik dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan penjualan produk mereka.

Selain itu, APPBI juga menyarankan para perajin batik untuk meningkatkan kualitas produk mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan terus melakukan inovasi dalam desain dan teknik pembuatan batik. Dengan memiliki produk yang berkualitas, para perajin batik dapat mempertahankan loyalitas pelanggan mereka dan meningkatkan daya saing di pasar.

Selain itu, APPBI juga memberikan dorongan kepada para perajin batik untuk terus mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan perusahaan swasta. Dengan adanya kerjasama ini, para perajin batik dapat mendapatkan dukungan dalam hal pengembangan produk, pemasaran, dan distribusi.

Dengan adanya strategi yang diberikan oleh APPBI, diharapkan para perajin batik dapat bertahan dan berkembang di tengah situasi ekonomi yang sulit. Dengan terus berinovasi, meningkatkan kualitas produk, dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, para perajin batik dapat tetap eksis dan sukses dalam menjalankan usahanya.