Kanker limfoma dan tuberkulosis (TBC) adalah dua kondisi medis yang seringkali bisa membingungkan karena gejalanya sering mirip satu sama lain. Kedua penyakit ini memengaruhi sistem kekebalan tubuh, namun memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Kanker limfoma adalah jenis kanker yang menyerang sel-sel limfosit, yaitu sel yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Kanker ini dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk kelenjar getah bening, sumsum tulang, dan organ limfatik lainnya. Gejala kanker limfoma biasanya meliputi pembengkakan kelenjar getah bening, demam, kelelahan, penurunan berat badan, dan keringat malam yang berlebihan.
Sementara itu, TBC adalah infeksi bakteri yang menyerang paru-paru, namun juga dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening. Gejala TBC meliputi batuk berdahak lebih dari 3 minggu, demam, penurunan berat badan, kelelahan, nyeri dada, dan keringat malam yang berlebihan.
Untuk membedakan kanker limfoma dengan TBC, dokter biasanya akan melakukan serangkaian tes dan pemeriksaan, termasuk tes darah, biopsi kelenjar getah bening, dan tes pencitraan seperti CT scan atau PET scan. Biopsi kelenjar getah bening adalah salah satu cara terbaik untuk membedakan kedua kondisi ini, karena akan menunjukkan adanya sel-sel kanker pada kanker limfoma atau bakteri pada TBC.
Pengobatan kanker limfoma dan TBC juga berbeda. Kanker limfoma biasanya diobati dengan kemoterapi, radioterapi, atau terapi targetted, sedangkan TBC diobati dengan antibiotik selama beberapa bulan. Penting untuk segera mendapatkan diagnosis yang tepat agar pengobatan dapat dimulai dengan cepat dan efektif.
Jadi, meskipun gejala kanker limfoma dan TBC seringkali mirip, kedua kondisi ini memiliki perbedaan yang cukup jelas dalam hal penyebab, gejala, dan pengobatan. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki riwayat penyakit yang membuat Anda rentan terhadap kedua kondisi ini. Semakin cepat diagnosis ditegakkan, semakin baik peluang kesembuhan Anda.