Kurangnya informasi baru dapat memengaruhi cara otak kita memandang waktu. Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika kita tidak menerima atau mengalami hal-hal baru, otak kita cenderung berpikir bahwa waktu berjalan lebih lambat.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa ketika kita mengalami sesuatu yang baru, otak kita terus-menerus mengolah informasi tersebut sehingga kita merasa waktu berjalan lebih cepat. Namun, ketika kita tidak mendapatkan informasi baru, otak kita tidak memiliki banyak hal untuk diproses sehingga kita merasa waktu berjalan lebih lambat.
Dalam konteks sehari-hari, hal ini dapat terjadi ketika kita melakukan rutinitas yang sama setiap hari tanpa adanya perubahan atau hal baru yang kita alami. Sebagai contoh, ketika kita bekerja di kantor yang sama setiap hari dan melakukan tugas-tugas yang sama, kita cenderung merasa bahwa waktu berjalan lambat karena otak kita tidak menerima banyak informasi baru untuk diproses.
Untuk mengatasi hal ini, penting bagi kita untuk selalu mencari pengalaman baru dan merubah rutinitas kita. Dengan melakukan hal-hal baru, otak kita akan terus aktif dan merasa bahwa waktu berjalan lebih cepat. Kita bisa mencoba hal-hal seperti melakukan hobi baru, mengunjungi tempat-tempat baru, atau belajar hal-hal baru untuk menjaga otak kita tetap aktif.
Dengan demikian, kita dapat mengubah persepsi waktu pada otak kita dengan cara mencari informasi baru dan mengalami hal-hal baru setiap hari. Ini akan membuat kita merasa bahwa waktu berjalan lebih cepat dan lebih berharga.