Diabetes merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada usia muda. Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti kerusakan pada mata, ginjal, saraf, dan jantung. Namun, sebuah studi terbaru menemukan bahwa diabetes pada usia muda juga dapat meningkatkan risiko demensia.
Demensia adalah gangguan kognitif yang ditandai dengan penurunan fungsi otak, termasuk gangguan ingatan, pemikiran, orientasi, perhitungan, kemampuan belajar, bahasa, dan kemampuan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Penyakit ini umumnya terjadi pada usia lanjut, tetapi penelitian menunjukkan bahwa diabetes pada usia muda juga dapat menjadi faktor risiko untuk demensia.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology tersebut melibatkan lebih dari 15.000 peserta dengan rata-rata usia 32 tahun. Para peneliti menemukan bahwa peserta yang didiagnosis dengan diabetes pada usia muda memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk mengalami demensia dibandingkan dengan peserta yang tidak memiliki diabetes.
Penyebab kaitan antara diabetes pada usia muda dan risiko demensia masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa teori mengatakan bahwa diabetes dapat menyebabkan peradangan kronis dan kerusakan pembuluh darah di otak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak dan memicu perkembangan demensia.
Oleh karena itu, penting bagi para penderita diabetes pada usia muda untuk menjaga kondisi kesehatan mereka dengan baik. Hal ini termasuk mengontrol kadar gula darah secara teratur, menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.
Selain itu, para penderita diabetes juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk pemeriksaan kesehatan otak, untuk mendeteksi dini kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi. Dengan menjaga kesehatan secara menyeluruh, diharapkan risiko terjadinya demensia pada usia muda akibat diabetes dapat diminimalkan.